Dongeng Anak - Bhineka Tunggal Ika

dongeng-anak-bhineka-tunggal-ika

Dongeng? Apa itu dongeng?
Dongeng merupakan suatu cerita turun-temurun dari nenek moyang. Dongeng juga merupakan karya prosa fiksi yang bertujuan untuk menghibur. Alur yang digunakan dalam cerita sederhana, adanya karakter atau tokoh namun tidak dijelaskan secara rinci, dalam penyampaian ceritanya disampaikan dari mulut ke mulut atau secara lisan, amanat atau pesan terkadang dituliskan dalam cerita.
Adapun jenis-jenis dongeng. Jenis-jenis dongeng antara lain:
  • Mite adalah dongeng yang menceritakan mengenai kehidupan makhluk halus, setan, jin maupun dewa-dewi. 
  • Legenda adalah cerita yang lahir di tengah masyarakat yang berhubungan dengan keadaan atau suatu peristiwa yang terjadi pada saat itu dan melahirkan suatu asal usul suatu nama daerah atau keadaan alam yang terjadi.
  • Fabel adalah cerita yang mengangkat menegenai kehidupan tentang binatang.
  • Hikayat adalah sebuah dongeng yang berkisah tentang kehebatan ataupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan kesatian.
  • Parabel adalah suatu dongeng yang menggunakan perumamaan yang menggunakan kiasan-kiasan yang bertujuan untuk mendidik pembacanya.
  • Cerita jenaka adalah dongeng yang berkembang di masyarakat dengan cerita yang menghibur.
  • Dongeng biasa adalah kisah yang ditokohi oleh manusia dan biasanya adalah menceritakan suka duka seseoarang, dan impian seseorang.

Nah setelah kalian mengetahui pengertian dari dongneng, ciri-ciri dongeng dan juga jenis-jenis dongeng kalian pasti sudah mengerti. Sekarang perhatikan dongeng di bawah ini yang berjudul Bhineka Tunggal Ika. Dari contoh dongeng di bawah ini kalian akan lebih mengetahui mengenai dongeng. Selamat membaca.

Bhineka Tunggal Ika
Suatu pagi yang cerah di desa yang bernama desa Suka Makmur terdapat beberapa penduduk yang berasal dari berbagai daerah. Mereka datang dari penjuru Nusantara. Ada yang dari Papua bernama Minus, Ada yang dari Madura bernama Sinyo ada yang dari Jawa bernama Joko dan dari Palembang bernama Toni.

Rumah mereka sangat dekat karena mereka semua adalah tetangga. Namun, mereka tidak pernah akur mereka selalu bertengkar. Mereka bertengkar disebabkan mereka sering menyombongkan derah mereka masing-masing. Minus dia dari papua dia sering kena ejek dari teman-temannya itu, karena ia memiliki kulit hitam dan rambut keriting. Sedangkan yang dari Madura Sinyo ia selalu membanggakan makan khas dari daerahnya.

Sinyo: “Kalian harus tau dek,  makan dari daerahku sangat enak, Sate Madura. Makanannya saja enak apalagi orangnya, jangan di tanya pasti mantab dek”.

Minus pun tak ingin ketinggalan ia juga memamerkan makanan dari daerahnya. “Papeda, makanan dari sagu sangat enak kakak, kalian makan papeda pasti mau nambah lagi kakak”.

Penduduk dari Palembang pun tak mau ketinggalan ia juga memamerkan makanan khas dari kotanya. Ia menyebutnya Empek-empek. Makanan yang terbuat dari tepung terigu yang dicampur dengan daging ikan kemudian di goreng dan disajikan dengan saus cuka membuatnya semakin sombong. 

Suasana pun semakin genting dan semakin rumit di pos ronda tempat mereka berkumpul bersama. Semuanya berdebat dan saling menyombongkan diri dengan daerah asal mereka. Kemudian datanglah Joko, pemuda yang bersal dari tanah Jawa. Dia sangat sopan dan sangat baik hati. Mendengar para tetangganya sedang ribut-ribut Joko pun menghampiri mereka dan bertanya.
Joko: “Nyuwun Sewu, apa yang terjadi disini?”. 
Semuanya pun terdiam dan melihat Joko. Toni pun menjelaskan bahwa mereka sedang bercerita tentang makanan khas di daerah mereka masing-masing. Namun, Joko tidak percaya karena mereka seperti orang yang bertengkar.
Sinyo pun menceritakan semuanya. Joko berpesan kepada semuanya untuk saling menjaga kerukunan dan persaudaraan satu dengan yang lainnya. 
“Pak, kita semua ini sama”.
Joko mengatakan bahwa manusia itu hanya milik tuhannya. Memiliki tempat tinggal dan tinggal satu negara yakni negara Republok Indonesia. Perbedaan bukanlah untuk di perdebatkan. 
“Maka, mulai dari sekarang jangan berdebat lagi, kalau bisa malah kita dicicipi makanan khasnya. Heheh”.
Semuanyapun kembali ke tertawa bersama dengan Joko. Ternyata mereka semua menyesal karena telah bertengkar dan berdebat tentang daerah mereka masing-masing. Akhirnyapun mereka saling meminta maaf dan berjanji akan hidup rukun dengan tetangga meski dari daerah yang berbeda. 

UNSUR INTRINSIK
1. Judul : Bineka Tunggal Ika
2. Tema : Persatuan
3. Alur : Maju
4. Tokoh : Minus, Sinyo, Toni dan Joko
5. Dialog : orang ketiga pelaku pertama
6. Konflik: Mereka semua berdebat dan menyombongkan makanan khas dari daerah masing-masing.
7. Latar : -   Tempat : Pos ronda
- Waktu      : Pagi hari
- Suasana   : menegangkan
8. Amanat  : Jangan jadi orang yang sombong dan selalu hidup rukun dengan tetangga atau siapapun.

Bagaimana kawan kalian sudah mengerti mengenai dongeng? Semoga apa yang telah kami sampaikan dapat bermanfaat kawan. Terima kasih.

Dongeng Anak - Bhineka Tunggal Ika Dongeng Anak - Bhineka Tunggal Ika Reviewed by bentang bahasa on Desember 02, 2017 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.